Notification

×

Iklan

Iklan

Gerakan Mahasiswa dan Aktivis Hukum Universitas Terbuka Bandung Kunjungi Mahkamah Konstitusi, Belajar Konstitusi dari Jantung Demokrasi RI

Jumat, 20 Juni 2025 | Juni 20, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-20T13:09:17Z
Jakarta, 18 Juni 2025 — Tidak setiap hari mahasiswa bisa melangkah masuk ke gedung yang menjadi benteng terakhir penjaga konstitusi. Namun pada hari itu, rombongan mahasiswa Universitas Terbuka Bandung yang tergabung dalam GEMA-HUTBA melakukannya — bukan sebagai penonton, melainkan sebagai pembelajar yang membawa semangat perubahan.

Mahkamah Konstitusi (MK), institusi tinggi negara yang biasanya hanya mereka kenal dari materi kuliah dan berita, kini berdiri nyata di depan mata. Mereka melihat ruang sidang pleno, menyusuri lorong-lorong sejarah konstitusi, dan berbincang langsung dengan ahli hukum negara. Bagi Encep Ridwan, Ketua Umum GEMA-HUTBA, momen itu lebih dari sekadar kunjungan akademik — itu adalah pengalaman yang membentuk kesadaran hukum generasi muda.

“Kami datang bukan untuk selfie, kami datang untuk belajar. Konstitusi yang selama ini hanya terbaca dalam teks, hari ini kami pahami sebagai napas hidup sebuah negara,” ujar Encep dengan penuh keyakinan.

Sebagai pemimpin organisasi, Encep percaya bahwa pembelajaran tidak boleh terkurung di ruang kelas. Menurutnya, mahasiswa perlu dibawa ke titik-titik penting di mana ilmu benar-benar hidup dan berdampak. Mahkamah Konstitusi, katanya, adalah salah satu tempat terbaik untuk itu.

“Di sinilah hukum diuji, di sinilah keadilan dicari, dan di sinilah mahasiswa hukum seharusnya mengasah kepekaan mereka,” katanya lagi.

Encep juga menekankan bahwa kunjungan ini bukan hanya tentang hukum, tapi juga tentang pembentukan karakter dan jati diri mahasiswa sebagai bagian dari warga negara yang sadar akan hak dan tanggung jawabnya.

“Kami ingin mahasiswa punya keberanian intelektual. Tidak hanya pintar, tapi juga peka. Tidak hanya tahu hukum, tapi juga peduli pada nasib bangsanya,” tambahnya.

Didampingi dua pendamping dari kampus dan diikuti oleh 100 mahasiswa, kunjungan ini juga mempertemukan mereka dengan Aditya Yuniarti, Analis Hukum Ahli Pertama MK, yang membuka ruang diskusi hangat seputar tugas-tugas MK dalam menjaga konstitusi.

Lebih dari kunjungan biasa, kegiatan ini menjadi pernyataan diam-diam: bahwa generasi baru sedang bersiap mengambil peran — bukan sekadar menjadi saksi, tapi pelaku perubahan yang memahami konstitusi sebagai alat perjuangan.

Penulis:
Asep Supriana Nugraha
×
Berita Terbaru Update